Monday, April 6, 2020

Peta Panorama

Peta Panorama

Dalam melakukan perjalanan di alam terbuka seringkali kita menjumpai pemandangan yang menarik untuk diabadikan. Bila kamera tidak ada maka cara yang digunakan dalam kegiatan kepramukaan adalah dengan membuat sketsa panorama. Biasanya sketsa panorama dilampirkan dalam pembuatan laporan perjalanan bersama dengan peta pita, atau peta pita yang sudah dirubah menjadi peta perjalanan.

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu. Membuat peta peta panorama tidak seperti melukis pemandangan, gambar tidak harus sama persis dan diwarnai, tetapi dalam skets menampilkan batas antara bidang satu dengan bidang lainnya dengan jelas.

Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
  1. Pensil Teknik 2B
  2. Penggaris panjang
  3. Kertas buffalo
  4. Kompas bidik
  5. Meja kerja

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :

  1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30  untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya. Catatan dalam perlombaan perhatikan tekmeet, bisa jadi yang diketahui adalah batas kanan dan kiri dan arah pandang lebih dari 60 derajat. 

  1. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.

  1. Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan  sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, rawa, danau, tanah yang datar dan landai, sedangkan arsiran tegak atau vertikal untuk gunung. Daerah yang cenderung landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.

  1. Pembuatan Arah Utara
Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas

  1. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.

Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.





Ketrampilan Kepramukaan lainnya: 

Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji  Hub 085743109113 ( hanya  SMS dan Wa, Tidak menerima telp. Mohon memperkenalkan diri terlebih dahulu)
Info Terbaru

Trik Semaphore

No comments:

Post a Comment