Membentuk Pramuka yang Mandiri
Adk-Adik menyiapkan Perlengkapan Upacara |
Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan nonformal
sebagaimana UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tetang Gerakan Pramuka dan berstatus
badan hukum.
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
- Memiliki kepribadian yang
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup,
sehat jasmani, dan rohani;
- Menjadi warga negara yang
berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
Salah satu tujuan Gerakan Pramuka adalah menjadikan seorang
pramuka adalah orang yang madiri. Seorang yang mandiri artinya dapat mengurus
dirinya sendiri dan tidak bergantung dirinya pada orang lain. Dalam Gerakan
pramuka ada satu sistem yang membuat seorang peserta didik lebih mandiri, yaitu
sistem among.
Sistem Among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan
dengan cara memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak
dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghidari unsur-unsur perintah
keharusan, paksaan , dengan maksud untuk
menumbuhkan dan
mengembangkan rasa percaya diri, kreavitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta
didik
Ki Hajar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu tokoh ikonik di dunia
pendidikan Indonesia. Semboyannya yang sampai sekarang dipakai juga sebagai
semboyan Kementrian Pendidikan Nasional di Indonesia adalah tut wuri handayani
yang artinya "di belakang memberi dorongan". Semboyan ini sebenarnya
memiliki bentuk lengkap ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut
wuri Handayani.
Kita tau arti dari semboyan ini yaitu "di depan memberi
contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan".
Semboyan ini dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara bagi dunia pendidikan, tapi
kita jarang paham kaitan semboyan ini untuk pendidikan.
Tiga bagian semboyan ini menunjukkan suatu garis. Peserta
didik berada di tengah garis tersebut. Di depan artinya orang yang ia lihat
sebagai panutan cita-citanya, di tengah artinya dia sendiri yang sedang
mengenyam pendidikan, dan di belakang artinya orang yang berperan bagi
pendidikan mereka
Dalam Gerakan Pramuka Prakteknya seorang peserta didik akan di tempatkan sesuai
golongan peserta didik.
- Golongan Siaga :
Melihat tabel tersebut porsi Ing
madyo Mangun Karso sangat besar. Seorang pembina akan sangat dominan dalam
golongan ini, Segala sesuatu direncanakan dan dilaksanakan oleh pembina dan
pembantu pembina, sedangkan peserta didik mengikuti segala sesuatu yang
direncanakanoleh pembina. Hal ini dilakukan karena seorang berusia siaga belum
mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan sesuatau.
- Golongan Penggalang
Peran pembina dalam golongan
masih sangat besar, namun peserta didik mulai dilibatkan dalam perencanaan dan
pelaksaaan kegiatan. Walaupun segala sesuatu keputusan terakhir masih di tangan
kakak pembina. Seorang penggalang sudah mulai dilibatkan dalam perencaan
kegiatan memalui Dewan penggalang, dan mulai dilibatkan dalam keputusan dewan
Kehormatan penggalang.
- Golongan Penegak
Peran pembina mulai kecil,
sedangkan peran seorang penegak sangat besar. Dalam satuan terbesar penegak
dibentuk dewan Penegak atau dewan Ambalan, Dewan ini bertugas untuk
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang ada di ambalan dan selalu
berkonsultasi dengan pembina. Prinsip kegiatannya Oleh, dari dan untuk penegak,
namum pembina harus selalu mengawasi, karean seorang penegak kadang masih
berbuat gegabah. Dalam Dewan kehormatan, pembina sebagai penasehat, sedangkan
ketua nya diambil dari seorang anggota yang sudah dilantik dan disebut sebagai
pemangku adat.
- Golongan Pandega
Dalam Golongan pandega, peran
pembina sangat kecil, hampir segala sesuatu dilaksanakan oleh, untuk dan dari
pandega. Pandega sudah sememikian rupa mandiri, karena dianggap sudah mempunyai
pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni.
Melihat tabel berikut, porsi pembina dalam Ing ngarso Sung
Tuladha sama besarnya. Artinya dalam golongan apapun seorang pembina harus
senantiasa memberikan contoh yang terbaik untuk peserta didiknya.
Bagaimana Membangkitkan Jiwa yang Mandiri seorang Pramuka ?
tentunya itu adalah proses yang panjang dan berkelanjutan, seorang peserta
didik diberikan tugas dan wewenangnya secara proporsional dan disesuaikan
dengan perkembangan jiwa nya. Pembina harus dapat memahami tingkat golongan
peserta didik sehingga tidak memberatkan dan tidak melukai jiwa seorang peserta
didik.
Contoh
Berkemah merupakan kegiatan yang berkesan dalam gerakan
pramuka. Karena seorang peserta didik akan tinggal di luar rumahnya dan
dipaksana untuk dapat hidup mandiri tanpa bantuan dari Siaga:
Siaga tidak mengenal kegiatan berkemah bermalam, kegiatan
berkemah siaga dinamakan persari, Pekemahan Satu hari, dimana seorang siaga
akan membangun tenda di pagi hari, berkegiatan gembira dan tenda akan di
bongkar sore harinya.
Penggalang
Penggalang berkemah satu hari satu malam, karena biasanya
dilaksnaakan hari sabtu minggu maka disebut persami perkemahan sabtu minggu,
padahal boleh boleh saja mengambil hari yang lain . Kegiatan malam nya
bisasanya ada api unggun, setelah kegiatan api unggun peseta didik istirahat.
Penegak dan Pandega
Perkemahan penegak pandega dilaksanakan selama 3 hari 2
malam, atau bahkan lebih lama sampai beberapa hari. Penegak pandega dianggap
sudah mandiri dan dapat berpisah jauh dengan kedua orang tuanya.
Simpulan
Di lihat dari contoh tersebut saat ini kakak dan adik paham
bagaimana proses pendidikan kepramukaan telah di buat sedemikan sehingga untuk
mencapai tujuan kepramukaan salah satunya membentuk suatu pramuka yang mandiri.
Untuk kakak pembina kenali peseta didiknya dan disesuikan dengan sistem
amongnya.
Berikut Link yang mungkin juga berguna untuk kakak Pembina Pasukan Penggalang :
- Pelantikan Penggalang Ramu
- Naskah Pelantikan Penggalang Ramu
- Surat Keterangan Pelantikan Penggalang Ramu
- Upacara Pembukan Latihan Pasukan Penggalang
- Upacara Pindah Golongan dari siaga ke penggalang
Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji Hub 085743109113 ( hanya SMS dan Wa, Tidak menerima telp. Mohon memperkenalkan diri terlebih dahulu)
Info Terbaru
No comments:
Post a Comment