Friday, November 30, 2018

Pola Pembinaan Penegak


Saya Ikut Pramuka Penegak, Kok Ga Dapat Apa-Apa ?
"Pola Pembinaan Pramuka Golongan Penegak"

Penegak dan Pandega


Saya pernah berbincang dengan seorang peserta KMD PPG UNNES. Kakak tersebut bercerita bahwa dia dulu adalah aktivis pramuka ketika Siaga dan Penggalang, tetapi tidak meneruskan lagi ke golongan penegak dan pandega. Kakak tersebut bercerita banyak mengenai betapa banyak pengalaman dan ilmu yang dia dapatkan ketika menjadi seorang pramuka Siaga dan Penggalang. Ia bercerita mengenai pengalamannya mengikuti pesta siaga, Jambore dan betapa banyak TKK yang di dapatkan ketika menjadi seorang Penggalang.
Lalu saya bertanya "Kenapa kok hanya siaga dan penggalang, Penegak dan pandega kok ga ?" lalu ia kemudian melanjutkan ceritanya kembali, bahwa ia sebetulnya mencoba tergabung dalam ambalan penegak ketika duduk di bangku SMA. "Sempat Ikut Ambalan Kak, tetapi cuma sebentar, karena ketika ikut Penegak, saya merasa nggak dapat apa-apa." penuturannya.
Ambalan Adam Malik-Fatmawati

Kasus seperti ini, banyak terjadi dalam dunia penegak. Banyak sekali aktivis pramuka siaga dan penggalang tidak melanjutkan ke jenjang golongan penegak dengan alasan dipenegak merasa tidak mendapatkan apa-apa. Ketika di penggalang sudah jago semaphore, morse, tali-temali, PBB dan lain sebagainya. Bahkan ketika penggalang sudah menang dalam banyak perlombaan kepramukaan yang diikutinya. kalo di hitung jumlah thropy yang telah didapatkan tidak dapat di hitung lagi, Kalau di dunia penegak belajar semaphore, morse, tali temali dan PBB lagi, ih males banget. Di dunia penegak tidak akan dapat apa-apa ? jadi males ikut pramuka lagi.


Ngobrol lagi 
lalu kami lanjutkan percakapan kami

Saya : Adik dulu Pernah Ikut Ambalan ?
A      : Ikut Kak.
Saya : Terus keluar ?
A      : Iya kak, karena di penegak saya merasa  ga dapat apa2
Saya : Adik ikut Satuan Karya ?
A      : Tidak
Saya : Ikut Dewan Kerja ?
A      : Tidak
saya  : Pernah ikut kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan Kwartir ?
A      : Tidak
Saya : Ikut Unit di bawahnya dewan Kerja misal Ubaloka, Jurnalistik, dll
A      : Tidak
saya  : Pernah Ikut Kegiatan Bakti Masyarakat ?
A       : Tidak kak
Saya  : Pantas adik tidak mendapatkan apa-apa ? (dalam hati)

Saya bercerita
Pola pembinaan di Penegak berbeda dengan pola pembinaan di Siaga dan penggalang. Di penegak dan pandega kita mengenal Tri Bina yaitu bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat, sedangkan di siaga dan penggalang hanya mengenal bina diri. Dasar aturannya ada di PP 176 tahun 2013, mengenai pola pembinaan Penegak Pandega.
Satuan Karya Bakti Husada Pandanaran Kota Semarang

Pola pembinaan dunia pengak dan pandega menggunakan pola tri bina tadi. Dalam pelaksanaan nya tri bina tidak hanya di pangkalan. coba kita bahas
         Bina diri :  adalah kegiatan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tempatanya ada di  : 
  • Pangkalan (dari latihan rutin yang diselenggaran oleh satuaanya, serta kegiatan yang diselenggaran di SatuanAmbalan atau racana),
  • Satuan Karya 
  • Di Kwartir (Menjadi Dewan Kerja, Unit di bawahnya Dewan kerja  dan atau mengikuti kegiatan yang diselenggaran oleh Kwartirnya contoh LPK, dan KPDK)
Bina Satuan adalah menjadi Instruktur dalam keterampilan kepramukaan tertentu pada perindukan siaga, pasukan penggalang dan Ambalan Penegak. Untuk Penegak di siaga dan penggalang, sedangkan untuk pandega  di siaga, penggalang dan penegak.  Seorang Penegak akan menjadi instruktur muda di perindukan siaga. Penegak akan membantu menyelenggarkan kegiatan kepramukaan di perindukan bersama pembina dan pembantu pembina siaga. 

Dewan Kerja Cabang Kota Semarang
Bina masyarakat adalah menjadi pemimpin, penyuluh, pelopor dan peneliti di masyarakat. ikut dalam kegiatan yang diselenggaran oleh masyarakat. Seorang penegak belajar bagaimana bermasyarakat. 

Berbeda 
Dari sini kita dapat melihat perbedaan yang fundamental antara pola pendidikan siaga penggalang dengan penegak pandega. Siaga dan penggalang kegiatan fokus pada pembinaan diri dan wadahnya ada di Satuan (Perindukan dan Pasukan), sedangkan penegak dan pandega tempatnya sangat luas ada di satuan (Ambalan dan racana), Satuan karya, Dewan Kerja (Kwartir), Unit di bawah dewan kerja  dan di masyarakat. 

Sehingga seorang penegak dan pandega jangan lah menjadi katak dalam tempurung, hanya berkegiatan di dalam pangkalan saja tidak pernah keluar. Seorang penegak dan pandega harus berani keluar dari pangkalan mencari pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman di luar pangkalannya, tetapi di ingat tidak boleh meninggalkan keanggotaanya di satuannya. Seorang pembina penegak dan pandega yang baik harus senantiasa mendorong dan memotivasi peserta didiknya untuk berkegiatan keluar dari satuannya. Juga sebalikanya seorang siaga dan penggalang harus senantiasa berlatih di satuaanya, nanti ada saatnya keluar dari pangkalan ketika menjadi seorang penegak dan pandega.
Bina Satuan

Terjawab 
Sehingga terjawab : Jika Adik menjadi seorang penegak tetapi merasa tidak mendapatkan apa-apa perlu di tanyakan. Jangan buru-buru memutuskan keluar dari ambalan, atau berpendapat saya tidak mau ikut pramuka lagi. Coba tanyakan pada diri adik dulu, di mana adik berlatih, sudah ikut satuan karya? Dewan Kerja, Unit di bawah dewan kerja ? Membantu membina sebagai intruktur muda ? Ikut kegiatan bakti masyarakat?

Jika Belum ikuti lah terlebih dahulu, Kakak yakin adik akan mendapatkan banyak pengetahuan, ketrampilan dan wawasan yang luas yang akan dapat menjadi bekal hidup adik nantinya di masa yang akan datang.





Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji  Hub 085743109113 ( hanya  SMS dan Wa, Tidak menerima telp. Mohon memperkenalkan diri terlebih dahulu)
Info Terbaru

Da

M

1 comment: