Saturday, May 28, 2011

50 Tahun Gerakan Pramuka


Permasalahan dalam Gerakan Pramuka
By : Awang Wisnuaji

Sebelum membahas Gerakan Pramuka, kita akan menilik terlebih dahulu bagaimana sih awal terbentuknyanya ? Dulu sekitar akhir abat ke 18 Boden Powell mempunyai ide untuk mencetuskan suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk anak muda. Ide nya itu didadasari dari berbagai kegiatan, ketrampilan dan pengetahuannya saat menjadi prajurit di Inggris. Setelah beliau pensiun, beliau diminta William Smith melatih 21 anggota Boys Brigade untuk melakukan kegiatan di pulau Brownsea. Di pulau tersebut beliau mengajarkan berbagai pengetahuan dan ketrampilan bertahan hidup dan berbagai ketrampilan yang dia dapatkan saat menjadi seorang tentara. Akhirnya kegiatan tersebut terus berlanjut dan menjadi suatu yang sekarang disebut scout atau Gerakan Pramuka di Indonesia.
Di Indonesia pun Gerakan Pramuka yang kita kenal sekarang ini juga mengalami pasang surut dan cerita yang sangat panjang. Pramuka sampai di Indonesia yang dibawa Bangsa Belanda yang masa itu sedang menjajah, diteruskan dengan masa perjuagan melawan penjajahan Belanda, dan sempat dihapuskan oleh Jepang, ikut serta dalam proses kemerdekaan, dan pada akhirnya di satukan dengan Kepres 238 tahun 1961 yang menjadikan Gerakan Pramuka menjadi satu-satunya organisasi Kepanduan di Indonesia.  Gerakan Pramuka bisa tumbuh dan berkembang bak jamur di musim hujan. Namun akhirnya lambat laun Gerakan Pramuka semakin luntur eksistensinya, sehingga perlu di revitalisasi pada tahun 2006 dan Finalnya sekarang ini Gerakan Pramuka di undang-undangkan dengan UU No 12 tahuan 2010.
Sebenarnya melihat dari sejarahnya Pramuka harusnya dapat segera bangkit dan bersaing dengan organisasi yang lain. Kita akan kupas satu persatu permasalahan yang ada dalam Gerakan Pramuka saat ini.
  1. Pramuka yang pada awalnya di peruntukkan untuk anak muda sekarang sudah berubah menjadi organisasi yang isinya adalah orang-orang tua.
Memang bisa di pahami dari fungsi Kepramukaan salah satunya adalah pengabdian, bagi orang dewasa yang memerlukan keikhlasan, ketulusan dalam mengabdikan dirinya untuk peserta didik. Kami tidak mengesampingkan mengenai dedikasi,loyalitas dan kemampuannya yang dimiliki oleh para sesepuh dan bukan maksud hati untuk melecehkan atau tidak homat kepada orang tua. Tapi pada hakekatnya Pramuka itu untuk anak muda. Bukankan dalan organisasi kita kenal Istilah 3L
 Lego
Lego yang dimaksud di sini adalah lega atau punya waktu. Mempunyai waktu untuk ikut dalam berbagai kegiatan Kepramukaan. Punya waktu untuk memikirkan Gerakan Pramuka, bagaimana masalah yang ada, bagaimana cara memecahkannya dan lain-lain. Pertanyaanya apakah beliau para sesepuh masih punya cukup waktu untuk hal tersebut
Nglegake
Meluangkan waktu, Jika memang waktu yang ada sekarang sudah sangat menipis apakah masih bisa meluangkan waktu ? Ini memang butuh suatu pengorbanan, mengorbankan waktu yang seharusnya untuk bekerja atau bahkan untuk keluarga di sisihkan dalan kegiatan Kepramukaan.
Legowo
Apakah sekarang rasa legowo sudah hilang ? Legowo bahwa oh ini sudah bukan masa saya, oh iya saya harus mempercayakan kepada orang lain. Bahwa sekarang saya akan menyerahkan tampu estafet pada orang yang lebih muda. Tongkat estafet harus selalu sambung menyambung, bukan dimiliki oleh satu orang dan disimpan. Jika terus disimpan dan tidak di pindah tangakan maka tongkat eftafet itu akan semakin rapuh dan hancur seiring organisasi yang memilikinya.
Bukankah awal terbentuknya Pramuka untuk anak muda ya ? Bukan untuk orang tua. Orang tua di sini hanya bertugas untuk mendampingi, mendidik, mengawasi dan membina, tapi tokoh sentralnya ada pada pemudanya. Sekali lagi perlu dingat bagi orang dewasa yang di maksud adalah orang dewasa yang penuh keikhlasan, ketulusan dalam menagbdikan dirinya untuk peserta didiknya.
  1. Pramuka organisasi yang lambat berkembang
Saya menggunakan istilah lambat berkembang bukan tidak berkembang. Saya menyakini Pramuka dari hari ke waktu selalu berkembang, akan tetapi sangat lambat. Analoginya seperti kita melakukan lomba penempuhan jarak yang sangat jauh dan boleh menggunakan semua teknologi yang dimiliki, ketika kita sama-sama start kita sama-sama jalan kaki karena hanya itu teknologi yang kita miliki, 10 tahun kemudian kita telah menggunakan sepeda ontel, tapi lawan kita telah menggunakan sepeda motor. 40 tahun nya kita telah menaiki mobil mercy yang kita katakan mewah dan cepat, tetapi lawan kita telah menggunakan pesawat jet. Dalam hal ini kita tetap berkembang, tetapi dibandingkan lebih jauh, kita kalah dan tidak dapat mengejar jika tidak segera memperbaiki diri.
Teori perkembangan organisasi menganalogikan organisasi sebagai makhluk hidup. Seperti kita ketahui bahwa makhluk hidup mempunyai berbagai ciri-ciri antara lain memerlukan energi (makan dan minum), tumbuh, berkembang, bergerak, menanggapi rangsang, ekskresi, berkembang biak. Kok bisa organisasi seperti makhluk hidup ? coba kita uraikan.
Memerlukan energi
Makhluk hidup pasti memerlukan energi untuk bertahan, makhluk hidup mendapatkannya dari makanan dan minuman yang dimakan, dicerna, diedarkan dalam darah, dipasok ke organ tubuh, jaringan, sel-sel yang pada akhirnya akan mengalami proses pembongkaran energi. Jika dalam organisasi, juga terjadi demikian, agar organisasi dapat bertahan harus ada pasokan dana, tenaga, perlengkapan. Selanjutnya akan di sirkulasikan untuk menggerakan sendi-sendi organisasi sehingga organisasi akan dapat bergerak, tumbuh dan berkembang.
Makanan juga berfungsi dalam proses pertumbuhan, asupan makanan juga untuk mengganti sel-sel yang sudah aus, dan mengantikan yang rusak. Dalam organisasi pun juga di butuhkan asupan dana yang teratur agar dapat selalu mengantikan segala keausan dalam peralatan dan perlengkapan bahkan dapat membangun tumbuh dan berkembang.
Gerakan Pramuka sebagai sebuah organisasi pun demikian, membutuhkan pasokan dana, perlengkapan, tenaga, saran dan ide sehingga dapat terus mempunyai tenaga untuk menghidupi organisasi dan dengan itu tetap dapat menggantikan segala sesuatu yang aus, rusak dan dapat membangun, tumbuh dan berkembang.
Tumbuh
Tumbuh itu sesuatu yang dapat dilihat secara fisik. Contoh dalam ukuran tubuh yang semakin besar, semakin tinggi, semakin panjang dan lain-lain. Organisasi pun demikian, akan bertambah banyak anggotanya, jaringannya semakin luas. Dalam pertumbuhan, ada yang perlu diperhatikan,  semakin tumbuh, maka konsekuensinya adalah bertambah dan berbeda kebutuhannya. Waktu pertama kita di lahirkan sampai balita tubuh kita mungkin hanya cukup menggunakan popok, tetapi seiring dengan waktu tubuh kita semakin besar dan tinggi kita tidak mungkin menggunakan popok, tapi butuh baju yang lebih besar, kemeja yang ukurannya lebih besar. Perlengkapan yang beraneka ragam untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Sama halnya dengan keong atau hewan bercangkang lainnya. Ketika hewan tersebut tumbuh besar pasti akan berusaha mencari cangkang yang lebih besar.
Saat organisasi tumbuh semakin besar, pasti kebutuhan organisasi tersebut harus dipenuhi. Ketika tidak dipenuhi maka organisasi itu akan tampil aneh dan tidak wajar seperti orang berusia 15 tahun tapi masih memakai popok bayi. Kita harus mengetahui kebutuhan organisasi seiring tumbuh nya organisasi.
Berkembang
Berkembang berbeda dengan tumbuh, berkembang berkaitan dengan aspek psikologi. Berkembang tidak selalu melibatkan pertumbuhan fisik. Semakin tingkat kematangan psikologi dan semakin berfikir dewasa, semakin berhati-hati dan bijaksana dalam bertindak. Organisasi juga demikian dia akan berkembang semakin dewasa dari waktu ke waktu. Dalam perjalanan nya suatu organisasi pasti akan mengalami berbagai konflik, berbagai krisis dan sebagainya. Semua itu akan membuat sebuah organisasi semakin bertambah pengalaman dan diharapkan akan semakin bijaksana dalam bertindak.
Gerakan Pramuka juga harus demikian, dalam usianya yang hampir memasuki usia Emas 14 agustus nanti, Gerakan Pramuka harus menunjukkan kedewasaannya dalam bertindak. Tindakan apa yang harus di segera di perlukan untuk menyelamatkan agar tetap bertahan dalam tantangan globalisasi. Tidak bertindak ceroboh dengan berbagai tindakan yang akan membuat kader menjadi enggan terlibat lagi dalam kegiatan kepramukan.
Menanggapai rangsang
Makhluk hidup dalam bertindak sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Contoh,  Tumbuhan selalu bergerak ke arah cahaya matahari, Putrimalu akan menutup daunnya saat di sentuh, dan lain-lain. Organisasi juga demikian ia kan selalu menanggapi berbagai hal yang berhubungan dengannya dan direspon. Dalam menanggapi rangsang ada berbagai alat yang digunakannya yang dinamakan dengan alat indra. Seperti mata untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar dan indra lainnnya.
Organisasi juga harus peka dengan lingkungnnya, ia mempunyai humas atau Public Relations sebagai panca indranya. Sebisa mungkin ia dapat dengan segera mendekteksi hal-hal yang akan membahayakan organisasi. Humas mempunyai fungsi yang vital, ia harus bisa mendengarkan, melihat dan merasakan semua aspirasi dari anggota, masyarakat, pemerintah dan masyarakat umum mengenai organisasi. Jangan sampai baru sadar ketika sudah ada masalah, yang baik kita mendekteksi dan merespon sesuatu sebelum menjadi masalah.
Adaptasi
Istilah yang kuat, yang akan bertahan bagi penulis tidak relevan lagi, karena yang lebih tepat adalah yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dapat bertahan. Coba Anda menengok apa yang terjadi pada Dinosaurus vs Kecoa. Bukannya Dinosaurus lebih besar dan kuat dibanding dengan kecoa, tetapi kenapa dinosaurus menghilang, sedangkan Kecoa masih dapat bertahan sampai sekarang ini? Jawabannya adalah Adaptasi.
Untuk mempertakan jenis nya, makhluk hidup akan beraptasi dengan menyesuaikan diri terhahap perubahan lingkungannya. Perubahan yang terjadi akan sangat bervariasi, tergantung  bagaimana habitat atau kondisi yang alamnya. Ada yang mengubah bentuk badannya, mengubah sedemikan rupa organ tubuhnya dan ada juga yang mengubah tingkah laku nya. Berbeda-beda tapi alasanannya sama agar tetap bertahan.
Begitu juga organisasi, Jika ingin bertahan harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Efisiensi, penggunaan teknologi yang modern, Inovasi kegiatan, update informasi dan teknologi merupakan hal yang wajib dilakukan jika ingin tetap bertahan.
Begitu juga Gerakan Pramuka, jika ingin bertahan maka Gerakan Pramuka harus bisa mempertahankan diri dengan perubahan lingkungan yang ada. Mungkin dulu kegiatan di alam terbuka bisa digunakan setiap waktu, tetapi bagaimana jika Pramuka dilaksanakan di kota besar yang tidak ada ruang terbuka apa lagi hutan. Bagaimana Gerakan Pramuka akan diminati pemuda ? kembali vital seperti yang di indam-idamkan, atau setidaknya bertahan ? jika dalam praktek hanya menyodorkan kegiatan-kegiatan yang monoton, tidak menarik minat anak muda dan nyaris  tanpa ada perubahan dari waktu ke waktu? Tentunya Gerakan Pramuka akan kalah dengan kegiatan lain yang menarik yang menggunakan teknologi modern, yang jauh lebih gemerlap dan hingar bingar.
Perubahan memang sangat penting dilakukan, sekarang sudah jaman modern, era globalisasi, era komunikasi, globar village, di mana penggunakan teknologi sangat dekat dengan kehidupan manusia. Memang sangat disayangkan Gerakan Pramuka dinilai sangat lambat untuk menyadari hal ini, contoh di SKU siaga masih tertulis dapat menggunakan telepon umun dengan baik. Padahal sekarang anak-anak sudah banyak yang memiliki telepon Genggam atau Hand Phone.  Tapi sampai sekarang SKU yang seharusnya menjadi kurikulum dalam pembinaan di Gerakan Pramukan belum ada perubahan karena masih sebatas wacana. Perlu saatnya agar Gerakan Pramuka untuk melakukan banyak perubahan agar tetap eksis dari waktu ke waktu.

  1. Gerakan Pramuka Sakit karena dirinya Sendiri
Gerakan Pramuka menurut saya sekarang ini sedang sakit. Penyakitnya kronis tapi tidak sadar,  sakitnya perlahan-lahan semakin menggerogoti dirinya dan lama-lama akan mati jika tidak segera disadari dan diobati. Sebenarnya penyakit macam apa yang begitu sedemikian parah? Setelah didiagnosis ternyata penyakit malas. Malas dalam hal apa ? malas belajar, malas introspeksi diri, malas untuk bertanya, malas untuk mencoba hal yang baru.
Jika kita melihat keadaan kegiatan kepramukaan di pangkalan sekarang, maka akan banyak kekeliruan yang terjadi jika dibandingkan dengan Prinsip Dasar Kepramukan dan Metode Kepramukaan. Kekeliruan itu entah karena tidak tahu bahwa itu keliru, atau tahu bahwa itu salah tapi dibiarkan salah. Kenapa kesalahan itu bisa terjadi ? karena anggota Pramuka malas untuk belajar.
Saat ini, jika kita bertanya pada anggota Gerakan Pramuka mengenai pertanyaan yang mendasar tentang kepramukaan, tidak semua bisa menjawab dengan benar dan tepat.  Contoh apa perbedaan antar Gerakan Pramuka, Pramuka dan Kepramukaan? Kebanyakan tidak dapat menjawab dengan tepat. Itu adalah pertanyan yang sangat dasar.  Terus seadainya dapat dijawab dengan baik, kita akan masuk pada pertanyaan selanjutnya. Apa yang membedakan Gerakan Pramuka dengan organisasi kepemudaan yang lain? Ternyata dari 2 pertanyaan tersebut ternyata banyak sekali yang tidak menjawab dengan tepat. Lalu pertanyaannya kenapa bisa demikian ? kenapa bisa terjadi ? pasti ada yang salah..
Kita akan menelisik lebih dalam, dan melihat metode latihan di pangkalan saat ini ternyata banyak yang berbeda dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK MK). Kita akan sedikit refres apa sih PDK dan MK.
PDK dan MK
PDK
·         Imam dan taqwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa
·         Peduli Bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
·         Peduli terhadap diri pribadinya.
·         Mentaati Kode Kehormatan Pramuka.
MK
·         Pengalaman Kode Kehormatan Pramuka
·         Belajar sambil melakukan
·         Berkelompok
·         Kegiatan menantang, meningkat dan sesuai dengan perkembangan
·         Alam terbuka
·         Tanda kecakapan
·         Satuan terpisah
·         Sistem Among.
Apakah ada yang baru pertama kali membaca PDK dan MK di atas? Kalo ada yang baru membaca berarti Anda juga perlu melakukan evalusi diri kembali.
Satuan terpisah yang sekarang kabur, kode kehormatan seperti sebuah syair yang tidak bermakna, kegiatan kepramukaan selalu hanya dilaksankan di lingkungan sekolah yang berisi tembok-tembok gedung tanpa ada variasi tempat yang lain, kegiatan yang monoton dan membosankan, apalagi jika ada tindak kekerasan dan pemploncoan. Kegiatan kepramukan menjadi kegiatan yang sangat membosakan, tidak menarik dan malah ditakuti.
Kenapa demikian ? karena pembinaan di tingkat pangkalan sangat jauh dari ideal antara kualitas dan kuantitas pembina. Coba kita telisik dari rasio antar peserta didik dengan pembina. Perbandingannya sangat tidak ideal. Contoh di tingkat penegak, seharusnya satu ambalan dibina oleh satu orang pembina dan satu orang pembantu pembina, berarti jika jumlah anggota ambalan empat puluh orang maka idealnya satu orang pembina membina dua puluh orang anggota. Tetapi pada prakteknya satu pangkalan mempunyai anggota hampir tiga ratus anggota dan hanya dibina oleh empat orang pembina. Jadi setiap pembina membina lebih dari tujuh puluh anggota.
Kualitas pembina pun masih sangat kurang. Seharusnya ada persyaratan untuk menjadi seorang pembina yaitu minimal sudah menempuh Kursus Mahir Dasar (KMD). Prakteknya karena hanya sedikit yang pernah KMD semua guru boleh menjadi pembina Pramuka di pangkalan. Syaratnya mau membina dan punya seragam pramuka. Tetapi apa hasilnya? Output yang dihasilkan adalah kegiatan yang tidak menarik, tidak sesuai dengan PDK MK, sehingga tujuan Gerakan Pramuka tidak tercapai.
Menurut pendapat penulis, ada beberapa tipe anggota pramuka dilihat dari pengetahuannya mengenai kepramukaan
·         Orang yang mengaku bahwa dia angggota pramuka dan sangat paham mengenai apa itu Gerakan Pramuka, pramuka dan Kepramukaan.
Orang semacam ini yang sudah jarang di temui dalam Gerakan pramuka.
·         Orang yang mengaku anggota pramuka  tetapi tidak paham mengenai apa itu Gerakan Pramuka, pramuka dan Kepramukaan tapi mau belajar.
Jumlahnya kecil, dan semakin hari semakin menyusut.
·         Orang yang mengaku anggota pramuka  tetapi tidak paham mengenai apa itu Gerakan Pramuka, pramuka dan Kepramukaan tapi tidak belajar.
Jumlahnya sangat banyak, ini yang semakin meracuni Gerakan pramuka, sehingga perlu banyak dikusi, dan komunikasi agar anggota ini mau belajar dan memperbaiki diri.
 Apa yang terjadi jika ada orang yang malas belajar? Tentunya orang itu akan mempunyai pengetahuan yang rendah. Bagaimana jika orang terebut akan menjadi seorang Guru ? tentu saja muridnya hanya akan mendapatkan sedikit ilmu. Bagaimana seandainya orang tersebut menjadi seorang pemimpin? Apakah kita yakin dia dapat menghadirkan perubahan baik dan besar dengan pemikirannya ? tentunya tidak.
Sebagai orang yang mengaku, seorang pramuka, kita sebetulnya diberi tanggungjawab untuk mempelajari apa itu Gerakan Pramuka, pramuka dan Kepramukaan. Sehingga kita dapat menyelenggarakan kegiatan kepramukan dengan baik, mengelola dan mengembangkan Gerakan Pramuka.
Perlu adanya banyak introspeks, evaluasi diri, bertanya, berdiskusi dan berkomunikasi. Saling mengingatkan satu sama lain jika ada yang salah, bukankan kita semua saudara dalam Gerakan Pramuka? Tentunya dibutuhkan sebuah upaya yang operasional, tidak hanya wacana. Perlu ada langkah konkret, yang dimulai saat ini untuk sebuah perubahan.
Revitalisasi yang digembar gemborkan perlu di evaluasi, menyongsong 50 tahun Gerakan pramuka perlu  adanya banyak perubahan. Kita sebagai anggota Pramuka harus mengawali perubahan tersebut,  karena kalo bukan kita siapa lagi...  tetap semangat kawan.. dan
Salam Pramuka.

Sebagai referensi kakak penegak dalam kegiatan Serah terima Jabatan Pengurus Dewan Ambalan : 
  1. Atur Acara Upacara Serah Terima Jabatan




Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji  Hub 085743109113 ( hanya  SMS dan Wa, Tidak menerima telp. Mohon memperkenalkan diri terlebih dahulu)



Info Terbaru